Selasa, 08 Desember 2009

Menilai Loyalitas Calon Karyawan

Menilai Loyalitas Calon Karyawan

Semua perusahaan pasti ingin memiliki karyawan yang loyal. Karena mereka yang loyak dapat memberikan kontribusi maksimal dan selalu optimal dalam bekerja. Makanya dalam setiap test rekruitment, penilaian loyal atau tidaknya karyawan seringkali menjadi pertimbangan penting.

Tetapi masalahnya, menilai loyalitas seseorang bukanlah pekerjaan mudah. Terlebih terhadap calon karyawan yang notabene baru dikenal. Tapi bukan berarti tidak dapat diusahakan. Ada beberapa cara untuk mengetahui calon karyawan loyal atau tidak.

Yang pertama adalah dengan mempelajari curriculum vitae atau daftar riwayat hidup calon karyawan. Daftar riwayat hidup ini dapat memberi informasi tentang kualitas seseorang sekaligus track record karir calon karyawan. Perhatikan pada point 'pengalaman kerja', seberapa sering karyawan pindah bekerja sebelum melamar ke perusahaan anda.

Dari hal tersebut, anda bisa sekaligus mempelajari ambisi dan obsesinya dalam berkarir. Setelah mempelajari CV, tahap selanjutnya adalah dengan melakukan wawancara. Dengan wawancara anda dapat mendapatkan informasi secara langsung tentang calon karyawan. Ingat lakukan cross check sehubungan dengan apa yang tertera dalam CV-nya. Karena membaca CV tanpa konfirmasi langsung pada yang bersangkutan tidak akan diperoleh informasi yang valid.

Tanyakan alasannya setiap ia memutuskan untuk pindah bekerja. Tentu, alasannya bisa bermacam-macam. Mulai ingin menambah pengalaman, peningkatan karir, phk, sampai bosan. Tetapi umumnya nggak ada calon karyawan yang jujur mengatakan bahwa ia bosan dengan pekerjaan lamanya. Karena mereka pasti tahu bahwa tidak ada perusahaan yang menyukai karyawannya yang pembosan. Karena itu, tekankan pada calon karyawan untuk menjawab secara jujur.

Cara lain untuk mengetahui calon karyawan loyal atau tidak adalah dengan referensi. Referensi merupakan cara memperoleh pendapat mengenai pelamar dari pihak ketiga. Karena itu untuk meyakinkan pilihan anda, nggak ada salahnya anda menanyakan informasi tentang pelamar terhadap seseorang yang diyakini pelamar dapat memberi referensi karirnya. Memang, umumnya mereka tidak akan memberi nama seseorang yang tidak akan menulis referensi yang menguntungkan. Tetapi setidaknya, anda bisa memperoleh informasi lebih banyak tentang calon karyawan ketimbang hanya membaca CV dan melakukan wawancara.

Selanjutnya anda dapat mempertimbangkan seluruh informasi yang telah anda kumpulkan. Pertimbangkan dengan baik dan buatlah kesimpulan yang objektif tentang loyalitas calon karyawan dari seluruh informasi tersebut. Jika sudah yakin, anda dapat memutuskan untuk menerima atau menolaknya. Jika anda memutuskan untuk menerima calon karyawan, lakukan pemantauan terhadap karyawan baru tersebut. Buatlah kebijaksanaan yang dapat menumbuhkan motivasi dan loyalitasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar