Selasa, 08 Desember 2009

SEPULUH KESALAHAN MANAGER DAN BAGAIMANA MENGHINDARINYA

SEPULUH KESALAHAN MANAGER DAN BAGAIMANA MENGHINDARINYA
Wolf J. Rinke, PhD, CSP


10--Tidak mempercayai karyawan.

Jika anda terus-menerus tidak mempercayai karyawan, anda hanya benar
sebanyak 3% saja. Namun jika anda selalu mempercayai karyawan anda, sampai
terbukti bahwa anda keliru, maka anda menghabiskan waktu anda sebanyak 97%
untuk melakukan hal yang benar. Maka mengapa kita tidak melakukan hal yang
benar saja? Mempercayai karyawan akan memberikan hasil yang luar biasa
positif bagi organisasi anda.

9--Menghabiskan terlalu banyak waktu di kantor.

Dalam sebuah seminar, saya bertanya pada para manager: berapa di antara anda
yang tak mempunyai masalah? Tentu saja, tak ada yang mengangkat tangan.
Kemudian saya bertanya lagi: kepada siapa anda mencari jawaban? Jika anda
menjawab: kepada customer dan karyawan, anda benar. Maka, mengapa anda lebih
banyak menghabiskan waktu di kantor anda sendiri? Anda takkan mendapatkan
jawaban apa-apa jika anda berdiam di kantor anda. Untuk mendapatkan jawaban
atas persoalan, anda harus menghabiskan waktu setidaknya 66% untuk
mempraktekkan management by walking around.

8--Memuaskan customer.

Jika anda berusaha memuaskan customer, anda akan segera terlempar dari
bisnis anda. Mengapa? Karena hanya dengan melampaui harapan customerlah,
customer akan mengingat anda dan perusahaan. Jika tidak, mereka akan
melupakan anda dan tidak akan mempertimbangkan anda lagi. Mereka akan
memilih produsen lain untuk memenuhi kebutuhan mereka.

7--Mencari-cari kesalahan karyawan.

Mungkin anda akan protes, bukankah ini adalah tugas manager? Memang benar,
tapi jika anda berasal dari generasi tua manajemen, dan jika anda ingin
merusak efektivitas anda sendiri. Alasannya: anda sebagai manajer semestinya
tahu bahwa harapan-harapan anda baru akan tercapai dalam jangka waktu
panjang. Jika anda ingin menyuntikkan energi tinggi dalam organisasi,
semestinya anda memusatkan energi anda untuk memergoki karyawan melakukan
hal yang benar. Maka, anda melakukan manajemen dengan penghargaan, bukan
dengan perkecualian.

6--Menghabiskan banyak waktu dengan si biang kerok.

Coba perhatikan agenda anda selama beberapa hari ini. Jika anda menghabiskan
waktu dengan si biang kerok perusahaan lebih dari 5% waktu anda, maka anda
menyia-nyiakan waktu anda sana. Anda mendapatkan apa yang anda perhatikan.
Jika anda hanya memperhatikan si biang kerok, anda akan mendapatkan biang
kerok. Jika anda menghendaki kinerja perusahaan yang tinggi dan positif,
anda harus menghabiskan sebagian besar waktu anda dengan orang-orang yang
mampu mewujudkan hal tersebut.

5--Tidak banyak melakukan pelatihan dan pengembangan SDM.

Riset mengatakan bahwa perusahaan yang berkinerja tinggi justru
mengalokasikan investasi mereka sebanyak3,5-5% untuk pengembangan sumber
daya manusianya, melalui pendidikan dan pelatihan. Sebenarnya tidak ada hal
yang ajaib dalam hal ini. Jika anda ingin perusahaan anda berjalan lebih
baik, anda harus memiliki karyawan yang lebih baik pula.

4--Menumpuk-numpuk kekuasaan.

Jika anda ingin meningkatkan kekuasaan anda, anda justru harus menguasai
seni membagi-bagikannya. Jika anda tidak berkenan membagikan kekuasaan, anda
tidak memberi kesempatan orang lain untuk tumbuh dan berkembang. Artikel di
Wall Street Journal tahun 1997, menunjukkan bahwa 30% karyawan merasa bahwa
minat mereka diabaikan oleh manajer yang berkuasa mengambil keputusan yang
mempengaruhi mereka. Angka ini melonjak dibanding tahun 1996, sebesar 25%.
Ingat-ingatlah selalu untuk menekan pengambilan keputusan hingga ke level
yang paling bawah.

3--Downsizing.

Kebanyakan manajer menyukai downsizing, alias penciutan organisasi. Mengapa,
karena tampaknya inilah cara paling cepat untuk menaikkan laba perusahaan.
Dengan demikian, manajer akan mendapatkan bonus lebih bsar. Aha! Melakukan
penciutan untuk mendapatkan bonus? Riset menunjukkan bahwa dalam jangka
panjang, perusahaan yang melakukan downsizing justru lebih tidak profitable.
Study selama tujuh tahun yang dilakukan oleh Universitas Colorado
membuktikan bahwa perusahaan yang melakukan downsizing bisa melipatgandakan
pendapatan selama 3 tahun. Tetapi, perusahaan sejenis yang tidak melakukan
downsizing justru meng-empat lipat gandakan pendapatan mereka dalam periode
yang sama. Intinya: perusahaan anda meraih competitive advantage melalui
orang, bukan dengan mengusir mereka dari organisasi.

2--Membuat kerja tampak berat.

Apakah anda suka bersenang-senang? Tentu saja! Jadi, mengapa banyak manajer
yang menjadikan pekerjaan sedemikian berat dan menyakitkan untuk dikerjakan.
Lihat saja survey yang mengatakan bahwa 25% karyawan Amerika Serikat
membenci pekerjaan mereka, 56% dengan terpaksa menerima pekerjaan mereka,
dan hanya 19% yang mencintainya. Anda akan mencapai kinerja yang luar biasa
melalui orang-orang yang biasa saja hanya dengan menjadikan pekerjaan tampak
menyenangkan.

1--Memberi reward yang sama kepada setiap orang.

Kebodohan nomer satu yang dilakukan manajer adalah memberikan reward yang
sama kepada setiap orang. Hal ini melanggar prinsip terutama dari manajemen:
reward harus sesuai dengan kinerja. Jika anda melakukan prinsip ini, anda
punya peluang untuk membentuk perusahaan sebagaimana yang anda inginkan.
Maka, lihat lagi bagaimana rewarding system anda, lalu pastikan bahwa
anggota team yang paling positif, energetik dan berkinerja tinggilah yang
mendapatkan reward dan penghargaan yang paling baik dan paling tulus,
dibanding sang biang kerok perusahaan anda.

Itulah 10 kesalahan dan kebodohan yang harus anda hindari jika anda ingin
membangun organisasi yang lebih produktif dan positif. (23042002_

(Disadur dari: Wolf J. Rinke, PhD, CSP, Top 10 Stupidest Mistakes Managers
Make and How to Avoid Them)

Yang Harus Anda Lakukan Setelah Cuti

Yang Harus Anda Lakukan Setelah Cuti

Selama ini cuti diyakini dapat men-charge batere otak anda, setelah beberapa lama suntuk bekerja. Makanya banyak karyawan yang tidak menyia-nyiakan mengambil jatah cuti. Tapi jangan mentang-mentang keasyikan cuti, anda malah lupa sama tugas-tugas di kantor. Jangan lupa, setelah cuti anda harus segera menunaikan tugas-tugas seperti halnya sebelum cuti.

Karena itu begitu masa cuti berakhir, persiapkan diri anda untuk menyambut hari-hari yang penuh gairah di kantor. Berikut ini merupakan beberapa tips untuk menyambut hari pertama setelah cuti:

Temui atasan
Hari pertama di kantor setelah cuti, jangan langsung berkutat daengan komputer dan meja kerja anda. Temui atasan anda terlebih dahulu. Sadarilah, bahwa atasan anda adalah orang yang paling mengharapkan kehadiran anda untuk segera kembali bekerja dan menyelesaikan tugas-tugas kantor. Bicarakan dengan atasan apa-apa yang terjadi selama anda cuti. Tanyakan apa yang harus segera anda lakukan untuk membantunya.

Semangat baru
Jadikan hari pertama anda kembali ke kantor sebagai awal dari semangat dan komitmen baru. Karena cuti, seberapapun singkatnya semestinya dapat memperkaya wawasan dan memberi refleksi bagi perkembangan dan potensi diri anda. Jadikan hal ini sebagai momentum untuk memantapkan komitmen yang lebih baik pada pekerjaan anda. Anda harus mampu menjadikan saat ini sebagai saat yang paling tepat untuk berubah menjadi lebih baik.

Berbicaralah dengan rekan sekerja
Tanyakan perkembangan kantor selama anda cuti kepada rekan-rekan sekerja anda. Kumpulkan informasi, data, dan peristiwa yang perlu anda ketahui selama anda tidak di kantor. Hal ini penting bagi anda untuk menyusun jadwal dan prioritas pekerjaan. Namun jangan habiskan seluruh hari pertama anda dengan asyik bicara dan ngerumpi dengan rekan-rekan sekerja. Kangen sih boleh, tapi ingat anda harus segera kembali bekerja.

Periksa pesan-pesan yang masuk
Periksa surat-surat, memo, email, yang masuk ke meja kerja anda. Segera balas pesan-pesan yang penting dan mendesak yang harus anda tangani sendiri. Sedangkan pesan-pesan yang tidak harus anda tangani sendiri bisa Anda teruskan pada orang lain. Sadari pula bahwa selama anda cuti mungkin banyak pekerjaan yang terhenti di meja anda. Tugas anda adalah memperlancar arus pekerjaan itu dengan menanggapi dengan segera atau mendelegasikan pada staf anda.

Hubungi kolega dan mitra usaha
Hubungi kolega dan mitra bisnis yang harus mengetahui keberadaan anda sekarang. Hal ini akan memperlancar kembali proses bisnis yang mungkin sempat terhenti selama anda cuti. Bila anda tidak bisa menghubungi secara langsung, tinggalkan pesan lewat email atau lewat sekretarisnya. Ini menunjukkan bahwa anda siap untuk berbisnis kembali.

Evaluasi jadwal kerja anda
Tugas penting anda sekembali dari cuti panjang adalah segera menyesuaikan diri dengan irama kerja kantor. Jangan terhanyut oleh suasana cuti panjang anda kemarin. Mungkin anda butuh waktu untuk menyesuaikan diri pada hari pertama. Namun bisnis tidak bisa menunggu. Anda harus segera mengatur pekerjaan dan jadwalkan pertemuan dengan orang-orang penting yang akan membuka peluang bagi majunya bisnis anda.

Nah, anda yang saat ini tengah cuti dan masa cuti anda segera berakhir, persiapkan diri anda sebaik-baiknya untuk kembali ke kantor. Jangan sampai indahnya masa cuti justru membuat anda malas kembali ke kantor. Karena sudah semestinya cuti dapat meningkatkan gairah dan menambah semangat kerja anda.

Ungkapkan Kelemahan Dengan Cerdas

Ungkapkan Kelemahan Dengan Cerdas

Membicarakan kekurangan diri sendiri memang jauh lebih sulit ketimbang membicarakan kelemahan orang lain. Makanya, bisa dimaklumi jika anda bingung ketika diminta mengungkapkan kelemahan diri dalam wawancara kerja. Mungkin anda berpikir, jika membicarakan kekurangan diri hanya akan merugikan diri sendiri. Lalu bagaimana sebaiknya menjelaskan kelemahan diri sendiri?

Mengungkapkan dan menjelaskan kelemahan diri sendiri tidak selalu merugikan. Asal anda bisa mengemas pembicaraan dalam nuansa yang positif, kelemahan yang anda ungkapkan bisa jadi menarik simpati pewawancara. Ingat, jangan pernah berbohong dengan mengatakan, "Saya tidak punya satu kelemahan pun..". Ucapan semacam ini jelas-jelas salah. Karena siapapun di dunia ini, nggak ada yang sempurna. Lagipula ucapan tersebut terkesan sangat arogan. Ingat, kelemahan yang paling fatal justru jika anda tidak menyadari kelemahan diri sendiri.

So, jika anda diminta mengungkapkan kelemahan, ungkapkan dengan jelas. Tapi tentu saja anda harus pandai-pandai memilah mana kelemahan yang bisa menjadi kekuatan dan mana kelemahan yang tidak perlu diungkapkan. Kelemahan seperti pemarah, pemalas, dan manja adalah kelemahan yang tidak perlu diungkapkan. Lalu kelemahan apa dong yang bisa jadi kekuatan?

Di bawah ini beberapa contoh kelemahan yang dapat menjadi kekuatan:
-"Kalau bekerja saya seringkali lupa waktu. Bahkan kalau lagi asyik kerja, saya juga suka lupa makan siang."
-"Saya kelewat tegas terhadap diri sendiri, sehingga saya tidak bisa memaafkan jika saya melakukan kesalahan."
-"Saya memang bukan orang yang mengetahui dan menguasai segala bidang. Tetapi saya orang yang selalu ingin belajar. Saya bisa belajar dengan cepat untuk menguasai bidang tertentu.."

Jika anda dapat memformulasikan kalimat dengan tepat, si pewawancara dapat mendeteksi arah pembicaraan anda. Ia dengan mudah akan mengetahui kelebihan di balik kekurangan yang anda sebutkan. Jangan lupa setelah mengungkapkan kelemahan, sertai dengan ucapan "Saya bukan orang yang tertutup oleh perubahan. Menyadari kelemahan ini saya bisa merubahnya ke arah yang lebih baik".

Kecerdasan anda mengelola kalimat dalam membicarakan kelemahan merupakan point tersendiri bagi anda. Pada intinya apapun kelemahan anda, ungkapkan secara positif sekaligus cerdas. Karena pada dasarnya, pertanyaan tentang kelemahan diri, bukan semata-mata untuk mengetahui hal-hal negatif tentang anda tetapi untuk mengetahui pandangan dan penilaian anda terhadap diri sendiri. Nah, biarpun mengungkapkan kelemahan, buatlah agar pewawancara berpikir seribu kali untuk menolak anda. Selamat wawancara...!

TIPS MENYAJIKAN IDE PADA MANAJEMEN

SmartWork:
TIPS MENYAJIKAN IDE PADA MANAJEMEN
(Lana J. Chandler, Presenting Your Ideas to Management, Office Hours, Issue No.392)

Pernahkah anda mempunyai ide cemerlang tetapi tak punya cukup nyali untuk
mengajukannya pada manajemen? Mungkin anda berpikir, "Toh, tak ada yang mau
menghiraukannya." Jangan berkecil hati dan meremehkan kemampuan anda untuk
menyampaikan ide anda pada manajemen. Banyak ide-ide penting dari karyawan yang
menyumbangkan efisiensi dan keuntungan bagi perusahaan. Bagaimana pun ide itu
tak bermanfaat apa-apa jika anda hanya menyimpannya sendiri. Bila anda ingin
ide anda menjadi kenyataan, anda membutuhkan persetujuan manajemen. Berikut
beberapa tips agar anda mendapatkan respon yang positif dari para pembuat
keputusan di perusahaan.

1--Taati garis komando organisasi anda.

Pertama kali, bicarakan ide itu pada atasan langsung anda. Meskipun atasan anda
tak mempunyai wewenang untuk memutuskan ide anda, ia bisa memberikan petunjuk
bagaimana anda memulai ide tersebut. Selain itu, atasan anda biasanya tahu apa-
apa yang harus anda lakukan untuk mewujudkan ide anda itu.

2--Mintalah waktu untuk bertemu.

Jadwalkan rapat dengan atasan anda. Biarkan atasan anda menentukan waktu yang
dikehendakinya, meskipun itu berarti anda harus pulang terlambat atau datang
lebih pagi.

3--Siapkan bahan-bahan pendukung ide anda.

Pelajari problem yang sedang anda sampaikan dengan teliti. Temukan keuntungan-
keuntungan apa yang dapat diraih oleh perusahaan dari usulan anda. Keuntungan
itu dapat berupa sesuatu yang berujud maupun tidak. Tentukan hambatan-hambatan
dan bagaimana anda bisa mengatasinya. Persiapkan diri anda dengan pertanyaan-
pertanyaan yang mungkin diajukan, maka anda akan dapat menanggapinya dengan
lebih baik, dan tidak tampak canggung atau gelisah.

4--Jagalah sikap positif dan kesediaan untuk membantu.

Tanamkan kepercayaan diri, tetapi jangan agresif. Hidnari pernyataan-pernyataan
yang negatif atau memaksa, seperti, "Ini adalah cara terbaik untu..." atau
"Anda harus..." Jangan pernah mengatakan sesuatu yang buruk dari apa yang ada
sekarang. Mungkin saja apa yang anda buruk-burukkan adalah ide atasan anda
sendiri.

5--Sajikan ide anda secara verbal dan tertulis.

Jelaskan persoalan yang anda temukan, ide pemecahan anda, dan rencana
penerapannya beserta biaya-biaya. Gunakan grafik dan alat bantu lain bila
diperlukan. Sampaikan presentasi anda secara verbal dan edarkan "hand-out". Ini
memungkinkan atasan anda dan para pengambil keputusan lain untuk mereview
informasi dengan nyaman.

6--Gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan jelas.

Jika ide anda mudah dimengerti, anda tak perlu berpanjang lebar menjawab
pertanyaan. Lagipula, lebih kecil kemungkinan anda ditolak. Orang-orang yang
sulit menerima ide anda biasanya tidak mengerti apa yang ingin anda sampaikan.

7--Tawarkan pemecahan.

Hanya mengutarakan, "Departemen kita butuh prosedur yang lebih cepat untuk
mengatasi persoalan ini" tidaklah cukup baik. Pemecahan menunjukkan bagaimana
anda melakukan inovasi. Meskipun atasan anda menolak ide anda, mereka tetap
akan melihat bahwa anda mempunyai sebuah idea.

8--Percayalah pada ide anda.

Anda harus menunjukkan sikap antusias pada usulan anda sendiri untuk
mendapatkan dukungan dari pihak lain. Hindari kalimat seperti, "Ini ide sepele
saja, tetapi..." atau "Mungkin anda takkan suka ide ini, tetapi..."

9--Terbukalah pada ide-ide orang lain.

Para pengambil keputusan mungkin menawarkan perubahan atau penambahan pada ide-
ide anda. Bersikaplah positid dan berpikiran terbuka bila mereka mulai mengutak-
atik ide anda. Seringkali pemecahan yang terbaik didapat dari kombinasi
berbagai usaha orang lain.

10--Berikan penghargaan.

Berikan penghargaan pada kolega atau bawahan yang telah membantu anda
mengembangkan ide ini, atau mereka yang menyediakan bahan-bahan pendukung.
Dengan membagi penghargaan, anda memudahkan tim kerja dan menyemangati bawahan
anda untuk melaksanakan dengan antusias bila ide itu disetujui.

11--Terimalah penolakan.

Mungkin saja manajemen menolak ide anda. Jangan marah atau memasukkan itu ke
dalam hati bila ide anda ditolak. Yan paling penting, jangan biarkan penolakan
itu membuat anda tidak berani mengajukan usulan lain.

Hanya karena sebuah pekerjaan telah dikerjakan dengan cara yang sama selama
bertahun-tahun, bukan berarti proses tersebut tidak bisa diperbaiki. Ambillah
waktu dan inisiatif untuk mengajukan pendekatan segar yang dapat melicinkan
karier anda. Anda pun akan dikenal sebagai karyawan yang peduli untuk membantu
pertumbuhan dan keuntungan perusahaan.

TIPS MENGATASI KECANDUAN KERJA (WORKAHOLIC)

TIPS MENGATASI KECANDUAN KERJA (WORKAHOLIC)
-Rekan-Kantor.com-

Editor: Berikut adalah artikel yang dikirim oleh rekan Aldin
(aldin@m......com) berjudul "12 Langkah untuk membebaskan diri dari
pekerjaan yang menumpuk" yang berisikan tips-tips bagaimana kita bisa
mengatasi kecanduan kerja atau Workaholic. Semoga bermanfaat.

1--Delegasikan
Ini adalah tindakan yang cukup berani bagi mereka yang workaholic. Sebab,
seorang penggila kerja biasanya takut orang lain akan mengacaukan
pekerjaannya.

2--Jaga keseimbangan dalam hidup
Penelitian menunjukan, para pekerja akan lebih produktif bila mereka punya
cukup waktu untuk berlibur, dan memiliki keseimbangan dalam hidup. Jennifer
White, penulis buku "Work Less, Work More", - menyarankan untuk sedikitnya
berlibur selama dua minggu setiap tahunnya. "Jangan bawa laptop dan ponsel
anda saat berlibur", sarannya. "Menjauhlah anda sejenak dari rutinitas
kantor untuk kembali mengenali diri anda lagi."

3--Tetapkan waktu untuk mengakhiri pekerjaan dan taati selalu
Tentukan waktu untuk mengakhiri jam kerja dalam satu hari. White selalu
mengajak anjingnya berjalan-jalan pada jam 6 sore setiap harinya. "Dengan
begitu, saya bisa mengakhiri pekerjaan dalam satu hari dan memulai kehidupan
pribadi saya," katanya.

4--Rawatlah diri anda sendiri
Olahraga, meditasi, makan teratur, istirahat yang cukup. Anda tidak dapat
membuat pilihan yang baik bila terlalu lelah. Habiskan waktu bersama teman
dan orang-orang terdekat. Semua hal ini mengenai merawat dan mengasuh
kembali diri anda sendiri. Tentukan batasan-batasan yang perlu diikuti dalam
melakukan segala sesuatunya dan pelajari cara hidup yang sehat.

5--Buat sistem pendukung
Cari orang-orang dengan kehidupan yang baik dan berpengaruh besar dalam
membentuk diri anda. Dengan begitu, anda punya model yang dapat dicontoh.
Tanyakan pada mereka apa yang baik dan sesuai untuk anda.

6--Datangi ahli terapi yang baik
Bukan yang akan membuat anda menjalani terapi sepanjang tahun, Namun
sesorang yang dapat membantu anda membuat perubahan.

7--Buatlah prioritas
Mengatur pekerjaan bukan berarti penjadwalan yang baik, namun mengenal
prioritas. Pilih enam hal yang dapat anda selesaikan dalam satu hari,
daripada membuat sebuah daftar kerja yang panjang. Lakukan enam hal tesebut,
kemudian... berhenti bekerja!

8--Buat jadwal bersama pasangan dan keluarga
Tentukan ritual yang akan anda lakukan bersama keluarga, seperti makan di
restoran favorit lalu jalan-jalan ke toko buku dan makan es krim.
Sekali-sekali anda harus bersenang-senang.

9--Ramahlah terhadap diri sendiri
Seorang workaholic kasar terhadap dirinya sendiri. Terkadang, ia mau
melakukan apa saja untuk menyenangkan atasan.

10--Jauhi semua yang bersifat racun dan merusak
Bisa berupa orang, tempat, kebiasaan, segala sesuatu yang bersifat racun
dapat merusak, termasuk - bila perlu - pekerjaan anda.

11--Lakukan tugas melayani masyarakat.
Anda dapat menjadi sukarelawan, namun lakukanlah sesuai kebutuhan.

12--Jika sesuatu terasa tidak benar, jauhi.
Banyak pencandu kerja memendam atau meragukan perasaan dan intuisi mereka
sendiri. Pelajarilah cara memahami perasaan anda sendiri.

TIPS MEMOMPA SEMANGAT BERPRESTASI

TIPS MEMOMPA SEMANGAT BERPRESTASI


Mengapa ada orang-orang yang mempunyai energi yang begitu besar untuk meraih
sesuatu? Mengapa ada orang yang penuh gairah dalam menghadapi tantangan?
Mengapa ada orang yang sangat ingin berprestasi? Terlepas dari apa motivasi
seseorang itu meraih prestasi, mereka selalu mempunyai kesamaan, yaitu,
mempunyai energi yang melimpah, berani menghadapi tantangan dan ambisi besar
untuk diwujudkan. Itu kenapa banyak pakar perilaku berpendapat bahwa
keberhasilan adalah sikap. Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang
terus gigih meraih prestasi adalah kemampuannya untuk memompakan semangat
untuk berprestasi. Berikut ada beberapa tips untuk memompakan semangat
berprestasi.

1--Jadilah diri sendiri.

Kalau ambisi anda berprestasi adalah untuk mengalahkan orang lain, anda akan
segera kehabisan energi positif dalam bekerja. Dorongan yang muncul lebih
banyak bersifat negatif yang dapat mengganggu kejernihan pandangan anda.
Jangan bandingkan diri anda dengan orang lain. Kenali saja siapa diri anda,
dan jadilah diri anda sendiri. Itu jauh lebih sehat bagi kepribadian anda.

2--Menyusun visi, target, dan skedul pencapaian.

Susunlah gambaran besar yang ingin anda raih dalam di masa depan. Buatlah
sesulit mungkin, namun percayalah anda bisa mencapainya. Lalu kembangkan ke
dalam target-target jangka pendek, serta tentukan waktu kapan anda akan
meraihnya. Perjalanan sejauh ribuan kilometer dicapai dengan selangkah demi
selangkah.

3--Belajar terus, dan berusaha mempunyai keahlian khusus.

Jangan berhenti belajar, namun tak perlu mempelajari semuanya. Kenali apa
kekuatan anda untuk menjadi seorang ahli agar anda mampu menuntaskan
pekerjaan dengan hasil yang baik. Anda akan merasakan kesenangan jika anda
mampu menyelesaikan pekerjaan sebaik-baiknya. Mempelajari semua hal memang
baik untuk menambah wawasan dan kebijakan, namun jika anda tak punya sebuah
keahlian yang menjadi keunikan diri anda sendiri, maka anda takkan tahu apa
yang ingin anda kerjakan dengan baik. Hanya karena anda ahli, anda akan
menetapkan standar yang tinggi. Sedangkan, standar tinggi adalah salah satu
kualitas dari seorang yang berprestasi.

4--Melakukan apa yang anda sukai.

Lakukan apa yang anda cintai. Ini akan menumbuhkan semangat dan kesenangan
dalam setiap pekerjaan. Anda akan temukan bahwa keberhasilan bukan sesuatu
yang ada di depan sana, namun berjalan seiring dengan apa yang anda
kerjakan.

5--Jangan menyia-nyiakan peluang.

Jangan terlalu banyak memikirkan masalah uang atau penghasilan yang anda
peroleh. Jauh lebih penting anda memperoleh tanggung jawab yang sesuai
dengan kemampuan anda. Lalu bersungguh-sungguh mengerjakannya. Pikirkan
bagaimana anda bisa memperbaiki keadaan yang ada dalam tanggung jawab anda.
Seringkali keberhasilan besar bersembunyi di balik sebuah peluang yang
kelihatannya sepele.

6--Temukan kegembiraan dalam setiap langkah.

Perhatikan anak-anak kecil belajar, mereka menunjukkan kegembiraan saat
berangkat sekolah, saat di kelas, saat beristirahat, saat pulang bahkan saat
mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Temuka kegembiraan yang sama di setiap
langkah anda. Jika anda tak menemukannya, mungkin anda berada di jalan yang
keliru. Segera renungkan kembali apa yang ingin anda raih.

7--Berbagi atas keberhasilan yang bisa diraih.

Tak apa jika anda ingin menikmati sebuah keberhasilan kecil yang bisa anda
raih. Namun, jangan semata-mata melakukannya sendiri. Bagilah dengan orang
lain. Berbagi kegembiraan justru melipatgandakan kegembiraan anda. Ucapan
selamat yang diberikan orang lain pada anda sangat efektif untuk memompa
semangat anda meraih yang lebih baik lagi.

8--Tidak bersedih atas kegagalan.

Satu hal yang sangat meruntuhkan semangat adalah kegagalan. Namun, mereka
yang mempunyai keinginan berprestasi yang tinggi, kegagalan justru memacu
mereka untuk belajar dan berusaha lebih baik lagi. Terimalah kegagalan
sebagaimana adanya. Buka kembali buku pelajaran anda, mungkin ada yang
terlewatkan. Berlatih terus dan coba lagi. Keberhasilan selalu didahului
oleh kegagalan. Itu mengapa orang bijak mengatakan, kegagalan adalah
keberhasilan yang tertunda. (22042002)

SASARAN-SASARAN SATU MENIT

Book Pointer: The One Minute Manager #2/5
RAHASIA 1: SASARAN-SASARAN SATU MENIT
Kenneth Blanchard Ph.D. & Spencer Johnson M.D.

Rahasia pertama dari tiga rahasia menjadi manajer satu menit adalah
penetapan sasaran-sasaran satu menit. Ini adalah pondasi dari manajemen satu
menit.

Persoalan yang banyak dihadapi karyawan adalah kesulitan mereka untuk
melihat sasaran yang harus dicapai. Banyak sekali kita melihat karyawan yang
bekerja tanpa motivasi, memberikan hasil yang biasa-biasa saja, bahkan
mereka dianggap sebagai orang sulit lagi menyusahkan. Tapi tak jarang di
luar pekerjaan, mereka justru tampak sebagai seorang yang penuh keceriaan
dan menyenangkan dalam mengerjakan kegiatan-kegiatannya.

Misal: ada karyawan yang tampak menyebalkan di kantor, justru sangat
bergairah ketika bermain bowling di luar jam kantor. Mengapa? Alasannya
sederhana saja, karena mereka mampu melakukan lemparan "strike". Mengapa
mereka mampu melakukan "strike"? Karena mereka tahu secara jelas botol-botol
bowling yang harus dijatuhkan. Botol-botol bowling itu adalah sasaran yang
jelas. Dan, setiap orang selalu termotivasi untuk melakukan sesuatu, asal
sesuatu itu jelas.

Kembali ke analogi bowling tadi. Mengapa seseorang senang bermain bowling?
Selain karena jalur lintasan dan bola-bola bolwing tampak jelas, mereka bisa
mengetahui skor yang mereka dapat dari setiap pukulan, sehingga mereka tahu
berapa bola lagi yang harus dijatuhkan. Dalam dunia manajemen, ini disebut
sebagai umpan balik. Umpan balik itulah yang menjadi motivator terbesar bagi
karyawan. Umpan balik dapat berupa penilaian prestasi. Umpan balik ini
menjadikan karyawan tampak baik. Bagi seorang manajer, umpan balik
membuatnya menjadi manajer yang baik, karena dengan demikian ia mengetahui
apa yang salah, apa yang benar, dan apa yang ada di tengah-tengah.

Umpan balik atas pencapaian sasaran-sasaran ini membuat seorang manajer tahu
karyawan mana yang jadi pemenang dan karyawan mana yang berpotensi untuk
jadi pemenang untuk anda latih sehingga menjadi pemenang. Ini didasari
pemahaman bahwa sesungguhnya setiap orang itu calon pemenang. Maka janganlah
kita tertipu oleh penampilan mereka yang tampak kalah. Semua ini bertujuan
agar setiap orang menjadi termotivasi sekaligus melakukan sesuatu yang
produkti. Dan, semua ini bermula dari penetapan sasaran, penilaian prestasi
dan perilaku yang sesuai dengan sasaran tersebut.

Apakah sasaran satu menit itu? Yaitu, sebuah sasaran yang berdasarkan pada
tanggung jawab yang jelas. Seorang manajer satu menit selalu menjelaskan apa
yang perlu dilakukan, atau apa yang disetujui oleh karyawannya untuk
dilakukan. Lalu menuliskannya sebagai sebuah sasaran dan standar
pencapaiannya dalam sebuah penjelasan yang tak lebih dari 250 kata. Sasaran
itu harus bisa dibaca dalam satu menit. Sasaran itu harus disepakati
bersama, dan dibuat rangkap dua. Satu untuk sang manajer, satu untuk
karyawan. Dengan demikian mereka bisa memeriksanya secara periodik.

Manajer satu menit percaya bahwa 80% hasil kita, yang benar-benar penting,
berasal dari 20% sasaran yang disepakati. Maka sasaran satu menit hanya
mencakup bidang-bidang utama dari tanggung jawab karyawan. Namun begitu,
manajer satu menit tidak berhenti hanya pada sasaran, ia juga berusaha
menjelaskan apa dan bagaimana bentuk pelaksanaan yang baik. Yaitu, dengan
mendorong karyawan untuk mencari pemecahan atas setiap persoalan yang
dihadapinya sendiri.

Jika seseorang karyawan telah mendapatkan tanggung jawab, maka semestinya ia
memutuskan sendiri demi tanggung jawabnya itu segala sesuatu yang harus
dikerjakannya. Tidak ada alasan bagi seorang karyawan untuk menggantungkan
keputusannya pada orang lain. Bukankah sasaran satu menit telah menjadi
tanggung jawabnya sendiri. Maka dia harus memahami bentuk perilaku dan
pencapaian yang diharapkan secara jelas.

Jadi, penetapan sasaran satu menit adalah:

1--Menyetujui sasaran-sasaran anda.

2--Melihat seperti apa perilaku yang baik itu.

3--Menuliskan setiap sasaran anda pada satu lembar kertas dengan menggunakan
kurang dari 250 kata.

4--Membaca dan membaca ulang setiap sasaran, yang menuntut kurang lebih
hanya satu menit setiap kali anda melakukannya.

5--Sekali-sekali sisihkan waktu satu menit setiap hari untuk melihat apa
yang telah anda laksanakan,

6--Melihat apakah perilaku anda cocok dengan sasaran anda atau tidak.

Dengan demikian, manajer satu menit dimulai dengan menetapkan sasaran satu
menit, yang harus dibaca setiap hari dalam waktu tak lebih dari satu menit,
kemudian menilai perilaku sendiri apakah telah sesuai dengan sasaran
tersebut, dan memecahkan persoalan dengan penuh tanggung jawab untuk
mencapai sasaran-sasaran tersebut. (11042002)

(Diresume dari: Kenneth Blanchard Ph.D. & Spencer Johnson M.D. - The One
Minute Manajer)