Selasa, 08 Desember 2009

Kalau Bos Suka "Pilih Kasih"

Kalau Bos Suka "Pilih Kasih"

Emang nggak enak ya punya atasan yang pilih kasih. Apalagi jika pilih kasihnya bukan berdasarkan kemampuan anak buah melainkan hanya berdasarkan kepandaian anak buah mengambil hati atasan. Rasanya apapun yang anda kerjakan tidak menjadi lebih baik dari apa yang dilakukan anak buah yang mampu merebut perhatiannya. Tapi jika anda menghadapi situasi demikian, jangan sedih dulu.

Mungkin anda harus lebih bijak dalam menilai bos anda sendiri. Karena setiap orang tentu punya penilaian masing-masing terhadap orang-orang di sekelilingnya. Begitu juga bos terhadap anak buahnya. Atasan anda berhak untuk lebih bersimpati pada salah satu anak buahnya ketimbang anak buah lainnya.

Kalau anda menganggap bos anda lebih pilih kasih terhadap rekan anda, mungkin rekan anda memang punya kelebihan lain dibanding anda. Karena, masing-masing orang juga punya cara tersendiri untuk menampilkan dirinya.

So, nggak perlu kecil hati jika merasa bos lebih pilih kasih pada rekan anda. Sepanjang pilih kasih itu tidak terlalu mencolok nggak usah terlalu dipikirin. Justru sebaliknya hal itu seharusnya memacu anda untuk bersaing dengan rekan anda secara positif. Caranya dengan lebih menunjukkan prestasi dan mengeksploitasi kemampuan dan kreativitas anda.

Yakin deh, kalau anda mampu menunjukkan prestasi dengan baik, anda akan mendapatkan perhatian yang lebih 'bergengsi' dari atasan ketimbang menarik perhatian dengan cara 'cari muka'. Toh kalau bos anda memang bijak, ia bisa menilai anak buahnya secara objektif berdasarkan kemampuan dan prestasi masing-masing.

Tapi ingat, jangan sekalipun merasa iri kalau rekan anda ternyata lebih berprestasi dan disayang bos. Seharusnya anda justru bisa belajar dari rekan anda tentang caranya berprestasi sekaligus menarik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar